Jumat, 18 Maret 2011

Fisiologi Sistem Perkemihan


FISIOLOGI SISTEM URINARIA
A.    Ginjal
a.       Penyaringan keluar ampas ampas
b.      Mengatur keseimbangan air, bahan bahan terlarut, dan pH cairan tubuh
Dalam ginjal terdapat aktivitas pembentukan urin yang dilaksanakan oleh nefron. Proses pembentukan urine antara lain adalah sebagai berikut :
1.      Ultrafiltrasi (penyaringan)
Proses ini terjadi di glomelurus, dimana semua zat zat yang dapat menembus dinding glomelurus yang bersifat semipermeabel untuk memasuki kapsula bowman.
Zat zat tersebut terdiri dari : air, garam garam, glukosa, urea, asam urat dan kreatinin. Sedangkan zat yang tak dapat masuk adalah sel darah, plasma dan protein.
Proses ultrafiltrasi dipengaruhi oleh volume darah, tekanan hidrostatis darah, tekanan osmotis darah, dan tekanan di kapsula bowman.
2.      Reabsorpsi (penyerapan kembali)
Proses ini dilakukan oleh tubulus kontortus proksimal, lengkung henle dan tubulus kontortus distal.
a)      Reabsorpsi air (H2O)
Diatur oleh hormon dari hipofise posterior dan hipotalamus, reabsorpsi air 80 % terjadi di tubulus kontortus proksimal, 15 % di tubulus kontortus distal, dan 5% lagi dikeluarkan sebagai urine. Reabsorpsi air ini diatur oleh hormon yang dihasilkan di hipofise posterior dan hipotalamus pusat pengatur air. Aktivitas hormon di ginjal adalah merangsang sel sel ditubuli dengan bantuan dari tekanan osmotik air dengan garam terlarut
b)      Reabsorpsi Zat Zat Terlarut
Terjadi di tubulus kontorti proksimal dengan cara selektif antara
            lain :
                        Non elektrolit :
Glukosa dihisap seluruhnya dan Asam amino semuanya dihisap kembali . Metabolit protein : urea, asam urat, kreatinin hanya diserap sedikit
Elektrolit
Natrium (Na+), kalium (K+), Calsium (Ca+ +). Magnesium (Mg+ +), Chlorida (CL-), Carbonat (HCO3-), Phospat (HPO4) dihiap sebagian tergantung jumlah dalam plasma
c)      Sekersi
Selain proses reabsorsi, ada beberapa zat yang di sekresi dari kapiler peritubular ke dalam tubulus, yaitu :
-          PAH (para amino hipurat)
-          Creatinin
-          Hidrogen (H+)
-          Penisilin
-          Amoniak (NH3)
-          Kalium (K3)
d)     Waktu yang diperlukan dari masuknya caira samapai keluar air kemih :
Sesudah masuk cairan eksresi dimulai dalam waktu 20-30 menit, selambat lambatnya : 1-1,5 jam dan keluarkan dalam waktu 4-5 jam
e)      Jumlah air kemih :
a.       Tergantung dari pemasukan cairan, banyaknya cairan yang hilang dalam tubuh melalui saluran pencernaan dan penguapan dan keringat
b.      Pengeluaran cairan : 500cc - 1500cc
f)       Kandungan air kemih normal :
a.       Air                   : ± 1500 cc
b.      Garam garam : ± 40 gram/hari
B.     Ureter
1.      Gerak peristaltik menuju vesika urinaria
2.      Banyak air kemih yang masuk ke dalam kandung kemih : 1-5 tetes/menit
3.      Penyumbatan bisa terjadi karena : ureter tertekuk, adanya batu, tekanan dari luar, dapat menyebabkan berkumpulnya air kemih di pylum dan menimbulkan infeksi
C.    Vesika Urinaria
1.      Di kontrol oleh refleks
Rangsangan berkemih terjadi bila volume air kemih mencapai 3oo cc dengan respon muskulus detrusor berkontraksi (mengerut) dan muskulus spungter relaksasi (melebar), pusat refleks terdapat di regio sakralis dari sum sum tulang belakang.
2.      Dikontrol oleh pikiran
Bila pikiran mendapat sters muskulus detrusor relaksasi, spingter berkontraksi, pusat kontrol terdapat di daerah motorik dari korteks cerebri. Pusat kontrol tak bekerja dibawah kemauan kita bila :
a.       Anestesi umum
b.      Paralise : hemiplegi, paraplegi
c.       Terputusnya sumsum belakang di regio sakralis

oleh Yayu Kustini
Tingkat IIA

Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan



ANATOMI SISTEM URINARIA
  1. Ginjal
Ginjal pada tubuh manusia tersiri dari ginjal kiri dan kanan
  1. Letak                          
 Dibagian belakang rongga abdomen, terletak di retroperitoneal (dibelakang selaput peritoneum), dan berada di sebelah kanan dan kiri vertebra lumbalis di regio lumbalis
  1. Bentuk                                   
Menyerupai biji kacang
  1. Struktur Makroskopis
a.       Pyleum      : Bagian atas dari ureter
b.      Hilus          : Cekungan di bagian tengah ginjal
c.       Calyces mayor atau minor : Cabang cabang pyelum yang masuk pada ginjal
d.      Pyramis renalis      :Kumpulan kumpulan tubulus rektus yang bermuara di calyces
e.       Tunika Vibrosa      : Selaput pembungkus ginjal
  1. Struktur Makroskopis
 Nepron ialah kesatuan unit struktural dan fungsional ginjal yang terdiri dari :
a.       Glomerulus            : Gelungan kapiler dimana darah disaring
b.      Kapsula Bowman  : Yang menerima cairan saringan dari glomerulus
c.       Tubuli kontorti proksimal : Menghisap sebagian hasil saringan
d.      Lengkung Henle  
e.       Tubuli Kontorti Distal : Menghisap sebagian saringan lanjutan
f.       Tubuli rekti/duktus koligentes : Mengairkan air kemih ke dalam pyelum
  1. Sistem Persyarapan    
  2. Saraf simpatis mengecilkan pembuluh darah, syarap parasimpatis melebarkan pembuluh darah.
  3. Sistem peredaran darah : aorta—arteri renalis—cabang cabang—arteriol averen—glomerulus—arteriol eferen—kumpulan kumpulan kapiler peritubular—kumpulan kumpulan—vena renalis—vera cava imperior
  1. Ureter


Tempat mengalirkan air kemih langsung dari ginjal
1.      Letak                    
Dibelakang peritoneum pada dinding abdomen di bagian belakang
2.      Bentuk                 
Memanjang, panjang ± 30 cm
3.      Struktur                
Selaput mukosa (permukaan bagian dalam), lapisan otot sirkuler, lapisan otot membujur, jaringan ikat fibrosa, (lapisan terluar)
  1. Vesika Urinaria (kandung kemih)


1.      Letak                    
Didalam rongga pelvis, di belakang simpisis pubis,dimuka rectum pada laki laki, didepan uterus pada wanita
2.      Bentuk                 
Seperti buah pir atau kendi
3.      Struktur                
Membran mukosa (dalam), lapisan sub mukosa, lapisan muskuler (musculus detrusor), lapisan peritoneum (paling luar).
4.      Volume     : ± 500 cc
5.      Sistem Saraf          : Saraf parasimpatis meragsang muskulus detrusor dan melemahkan spingter dan sarap simpatis menahan muskulus detrusor dan spinker mengecil.
  1. Uretra

uretra pada wanita dan pria



1.      Bentuk     
Memanjang . Pada wanita panjang ± 4 cm, musculus spingter uretrae pada ujung luar, glandula skene mengeluarkan lendir ke uretra. Pada pria panjang ± 18 cm, terdiri dari :
a.       Uretra pars prostatika  : Dari kandung kemih samapai dasae pelvis (di dalam glandula prostata)
b.      Uretra pars membranacea        : Menembus dinding pevis (1 cm)
c.       Uretra pars cavernosa  : Meliputi penis sepanjang 14 cm
Spingter uretra eksterna terdapat pada uretra pars membranacea
2.      Struktur    
Membran mukosa, lapisan submukosa, lapisan musculer (dalam : membujur, luar, sirkuler)




Referensi
http://www.jakartalantern.com/thegreatbiz/wellness-news/115-hipertensi-dapat-merusak-ginjal.html
Hand out Pak Umar Sumarna SKM.M.Kes



Oleh
Ita Nurmalitasari
Tingkat IIA